LRI Gelar Diseminasi 63 Hasil Penelitian
Advertisement
BANTUL—Lembaga Riset dan Inovasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LRI UMY) menggelar Diseminasi Hasil Penelitian Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) 2024 di Dasron Hamid Research and Innovation Center, UMY pada 8-11 Oktober 2024. LRI UMY berharap hasil penelitian tersebut dapat diterapkan oleh pemerintah dan masyarakat.
Kepala LRI UMY, Prof. Dyah Mutiarin menyampaikan diseminasi hasil penelitian tersebut dilakukan untuk menyebarluaskan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh dosen dan mahasiswa UMY.
Advertisement
Dia menuturkan penelitian yang dilakukan dosen dan mahasiswa UMY tersebut fokus menyoroti beberapa persoalan yang ada di Indonesia.
Prof. Dyah menuturkan beberapa topik penelitian diambil dengan melihat realita persoalan yang ada di lapangan dan teori yang ada.
Penelitian tersebut fokus terhadap beberapa topik persoalan di Indonesia, antara lain terkait dengan green economy, blue economy, green tourism, digital governance, kesehatan, dan pengelolaan keuangan.
Menurut Prof. Dyah, topik-topik tersebut sengaja diteliti untuk menemukan solusi atas persoalan yang ada.
Hasil penelitian dosen dan mahasiswa UMY tersebut mampu diaplikasikan oleh pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, hasil penelitian tersebut dapat menjadi solusi atas persoalan yang dialami pemerintah sebagai pemangku kebijakan dalam mewujudkan good governance.
LRI UMY juga bersama beberapa stakeholder menyempurnakan penelitian tersebut, antara lain Pemda DIY, Pemda kabupaten/kota di DIY, dan beberapa kementerian.
Sementara menurutnya, masyarakat juga dapat menerapkan hasil penelitian tersebut, lantaran beberapa penelitian dilakukan dengan meneliti kondisi di masyarakat.
“Output yang diharapkan penelitian UMY adalah penelitian yang dapat diterapkan dalam masyarakat secara umum. Jadi bagaimana mengatasi masalah kemiskinan, atau kesenjangan digital governance bisa diterapkan di pemerintahan dan masyarakat,” ujarnya di Dasron Hamid Research and Innovation Center, UMY, Rabu (9/10/2024).
Pemaparan Hasil Penelitian
Prof. Dyah dalam paparan hasil penelitian tersebut turut memaparkan hasil penelitiannya dengan tajuk Desain Interoperabilitas Data Ketenagakerjaan Dalam Mendukung Satu Data Ketenagakerjaan Pada Level Kementerian dan Pemerintah Daerah.
Dia menuturkan sesuai dengan amanat Peraturan Presiden No.39/2019 tentang Satu Data Indonesia dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.15/2020 tentang Satu Data Ketenagakerjaan, Pusat Data dan Teknologi Informasi Ketenagakerjaan, telah ditetapkan Satu Data sebagai wali data ketenagakerjaan yang salah satu tugasnya untuk menyebarluaskan data, standar data, metadata dalam portal Satu Data Ketenagakerjaan.
Dia menuturkan Satu Data Ketenagakerjaan berupa portal satu data yang digunakan sebagai media pemanfaatan data ketenagakerjaan oleh seluruh masyarakat dan seluruh mitra kerja ketenagakerjaan.
Seluruh data ketenagakerjaan yang bermuara pada Portal Satu Data Ketenagakerjaan sebagai data publik untuk menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan dan tumpang tindih data yang kerap terjadi dikarenakan tidak adanya standarisasi dalam pengumpulan data. Namun, menurutnya,
“Dalam penelitian tersebut, dilakukan wawancara mendalam dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatik) mengungkapkan bahwa implementasi prinsip interoperabilitas belum mencapai hasil yang diharapkan dalam aplikasinya,” ujarnya.
Karena itu, menurutnya kolaborasi dan koordinasi terus ditingkatkan untuk memastikan keselarasan dalam pengelolaan data ketenagakerjaan. Sehingga Satu Data Ketenagakerjaan menjadi sistem yang andal dan terintegrasi yang mendukung pengambilan keputusan berbasis data di tingkat regional dan nasional.
Sementara dalam penelitian lainya, Ketua Tim Pengusul UMY, RR. Sabtanti Harimurti melakukan penelitian dengan tajuk Simplex Lattice Design untuk Optimasi Crosslink Amilosa-amilopektin dan Alginat sebagai Cankang Kapsul Alternatif.
Dalam penelitian tersebut dilakukan pembuatan cangkang kapsul dengan menggunakan campuran bahan-bahan seperti pati kedelai, alginat, gliserin, CaCl2 dan aquadest.
“Setiap bahan memiliki peranan masing-masing. Pati adalah homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik yang tersusun atas dua fraksi yakni amilopektin dan amilosa. Amilopektin mempunyai sifat granuler yang mengembang serta daya pengikat yang baik, sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan cangkang kapsul pengganti gelatin,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Selasa (8/10/2024), LRI UMY juga telah menggelar pemaparan hasil penelitian DRTPM.
BACA JUGA: Bantu Lansia & Pasien, Tim Peneliti UMY Ciptakan Kupobab, Kursi Portabel Buang Air Besar
Adapun, Ketua Tim Pengusul UMY, Yessi Jusman memaparkan penelitian bertajuk Pengembangan Sistem Teledentistry Deteksi Dini Level Karies Berbasiskan Artificial Intelligent dan Internet of Thing.
“Penelitian ini telah sukses mengembangkan a machine learning-based system untuk mengklasifikasikan tingkat keparahan karies gigi menggunakan gambar X-ray radiographic, memanfaatkan ekstraksi fitur dan teknik klasifikasi tingkat lanjut,” katanya.
Ketua Tim Pengusul UMY, Ahmad Zaki memaparkan penelitian bertajuk Batu Bata Plastik sebagai Solusi Pemanfaat Sampah Plastik untuk Material Hijau Rumah Apung.
“Studi ini menawarkan wawasan yang signifikan untuk akademisi, praktisi, dan pengambil keputusan yang tertarik pada aplikasi dan potensi plastik kemajuan dalam batu bata plastik,” katanya.
Peningkatan Kapasitas Pemda DIY
Sementara dalam acara tersebut, diselenggarakan pula Seminar Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan dalam Pemerintahan Daerah di Indonesia dengan tajuk Kepemimpinan di Masa Krisis di Pemda DIY.
Dalam acara tersebut, pemateri yang dihadirkan adalah Dosen Ilmu Pemerintahan UMY, Erni Zuhriyati yang menuturkan pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai sektor yang ada di DIY.
Dia menuturkan selama pandemi, DIY mengalami kerugian di sektor pariwisata sebesar Rp67,04 miliar pada April 2020, penurunan pendapatan UMKM mencapai 80%, dan ada 1.465 orang pekerja yang terkena PHK.
Meski begitu, menuturkan Pemda DIY berhasil mengatasi dampak tersebut dengan berbagai kebijakan yang ada.
Dia menuturkan, Pemda DIY melakukan sinergitas dengan berbagai pihak untuk pengembangan ekonomi kreatif dan inovasi teknologi ICT, termasuk mendukung pembiayaannya, baik melalui program corporate social responsibility (CSR).
Kemudian, menurutnya, Pemda DIY juga mengembangkan UMKM melalui SiBakul Jogja sebagai aplikasi berbasis web.
Melalui SiBakul Jogja, menurutnya Pemda DIY berhasil menjaring mitra market-hub mencapai 2.557 KUMKM dengan jumlah transaksi mencapai 63.288 pada pertengahan November 2021.
“Pemda DIY juga melakukan resiliensi sosial dengan posko terpadu pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19, serta menyediakan informasi mengenai Covid-19 melalui kanal hotline,” ujarnya.
Pemda DIY juga menggagas tujuh langkah pitulungan dengan sosialisasi, penanganan medis dan non medis, alokasi anggaran, gotong royong dalam menerapkan physical distancing berbasis kearifan lokal.
Sementara pemateri lainnya, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana memaparkan gaya komunikasi yang tepat dalam menyebarkan informasi mengenai pandemi menjadi kunci kepemimpinan masa Covid-19.
Menurutnya, pimpinan daerah di Pemda DIY harus mampu mengkomunikasi informasi dengan benar tanpa membuat masyarakat resah.
“Informasi yang disampaikan oleh pemimpin daerah DIY terkait Covid-19 biasanya disampaikan secara jelas, tegas, dan penuh kehati-hatian, dengan tujuan memberikan panduan yang tepat kepada masyarakat serta menjaga stabilitas sosial,” katanya.
Selain itu, kata dia, pimpinan Pemda DIY berupaya mengkomunikasikan penyebaran pandemi serta statistik dan model prediktif terkait insiden dan kematian dengan pendekatan yang informatif, empatik, dan berbasis data pada masa itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Advertisement
124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
Advertisement
Adakan Pengabdian Masyarakat Tingkatkan Kinerja Organisasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Manggarai Barat
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement