Advertisement

Promo November

Peduli Kesehatan Fisik dan Mental, UMY Kembangkan Alat Terapi bagi Pasien Insomnia

Media Digital
Rabu, 09 Februari 2022 - 13:17 WIB
Budi Cahyana
Peduli Kesehatan Fisik dan Mental, UMY Kembangkan Alat Terapi bagi Pasien Insomnia Alat kesehatan untuk mengatasi insomnia hasil inovasi dosen UMY. - Istimewa

Advertisement

JOGJA—Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terus berinovasi untuk kesehatan bangsa. Dosen Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY membuat inovasi yang berhubungan dengan alat kesehatan pemacu tidur elektrik guna mengatasi gangguang tidur/insomnia.

Insomnia merupakan suatu kondisi kesulitan tidur atau gangguan tidur yang terjadi minimal 3 kali seminggu dan telah menjadi masalah selama minimal 1 bulan. Hal tersebut tentu mengganggu aktivitas sehari-hari. Dampak yang ditimbulkan dari insomnia salah satunya pertambahan angka kecelakaan serta penurunan kualitas kehidupan, dan fungsi individu. Tidak hanya itu, insomnia juga memengaruhi kondisi kesehatan, seperti hipertensi dan obesitas. 

Advertisement

Insomnia digolongkan sebagai gangguan tidur yang paling sering terjadi di masyarakat dalam kesehariannya. Sekitar 20% hingga 40% orang dewasa dilaporkan mengalami insomnia. Angka kejadian gangguan tidur semakin meningkat ketika seseorang memasuki usia lanjut. Insidensi insomnia pada usia 30-50 tahun sebesar 5% sedangkan pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun sebesar 30%. Gangguan tidur ini merupakan salah satu alasan paling sering untuk mendatangi tenaga medis ataupun mengonsumsi obat. Obat-obatan yang paling sering dipakai meliputi agen sedative seperti benzodiazepine. Namun, obat-obatan perangsang tidur tentu menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan seperti gangguan pada ingatan, resisitensi obat, ketergantungan, bahkan kecanduan, hal tersebut mendorong untuk ditemukannya terapi bukan obat pada penderita insomnia.

Sebelumnya telah dikembangkan terapi bukan obat untuk mengatasi insomnia diantaranya akupuntur dan akupresur. Keduanya merupakan metode pengobatan tradisional cina yang dilakukan dengan menempatkan sejumlah tekanan pada area tubuh menggunakan ujung jari atau peralatan lain untuk membuat pasien merasa lebih baik. Keduanya bekerja dengan mengubah impuls dan pesan yang dikirim syaraf menuju otak, namun terapi akupuntur menggunakan jarum sedangkan akupresur menggunakan tekanan.

Kedua alat tersebut dirasakan oleh terapis kurang praktis, hal tersebut disebabkan dalam praktiknya memerlukan orang banyak Namun, perlu dibuat inovasi yang lebih lanjut dalam menjalankan akupresur untuk menangani insomnia. Selain itu, Invensi terkait dengan mengobatan insomnia pernah dibuat oleh inventor tiongkok dengan nomor paten CN211584238U. Namun, invensi tersebut masih memiliki kendala terkait kepraktisan dan kenyamanan dalam penggunaan.

Maka dari itu, Dosen Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yaitu Dr. dr. Titiek Hidayati, M.Kes., Sp.DLP. FISH. FISCM melalui Patennya dengan Nomor IDP000076504 membuat invensi yang menyediakan suatu alat kesehatan untuk mengatasi insomnia yang bekerja dengan cara merangsang titik akupuntur pada bagian kepala. Alat kesehatan untuk mengatasi insomnia ini mencakup empat bagian yaitu (1) penutup kepala, (2) komponen stimulasi/vibrator, (3) power supply, serta (4) microcontroller.

Bagian penutup kepala terbuat dari bahan sejenis kain elastis yang menutupi bagian kepala terutama kepala bagian atas. Bagian penutup kepala merupakan tempat peletakan komponen stimulasi beserta kabel yang dibutuhkan.

Bagian komponen stimulasi/vibrator merupakan alat stimulasi titik akupuntur yang bekerja dengan cara bergetar. Terdapat lima komponen stimulasi/vibrator. Komponen pertama terletak pada bagian yang tengah dari penutup kepala yang kemudian akan merangsang titik perangsang mengantuk utama (Baihui). Empat komponen lainnya disusun mengitari komponen pertama tegak lurus dengan komponen pertama, sesuai dengan empat arah mata angina, guna merangsang empat titik perangsang mengantuk pendukung (Sishencong). Komponen stimulasi/vibrator dihubungkan ke micro-controller.

Bagian power supply merupakan sumber daya energy bagi komponen. Power supply sebagai pengisi daya untuk kerja komponen micro-controller, layer display, timer stimulator/vibrator. Power supply dihubungkan ke perangkat micro-controller dengan kabel. Perangkat micro-controller merupakan komponen utama untuk pengaturan stimulasi alat bantu kesehatan untuk mengatasi insomnia. Pada micro-controller terdapat lubang in put power supply, tombol on/off, layer display, tombol start/stop, tombol getar dan tombol timer serta lubang output yang dihubungkan ke perangkat stimulasi/vibrator.

Alat bantu kesehatan untuk mengatasi insomnia ini selanjutnya dilengkapi dengan bagian kabel yang merupakan alat penghubung sumber daya dengan micro-controller dan dari micro-controller dengan komponen stimulasi.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa hubungi [email protected] atau mengunjungi www.lri.umy.ac.id. (ADV)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar

Sleman
| Kamis, 21 November 2024, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Adakan Pengabdian Masyarakat Tingkatkan Kinerja Organisasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Manggarai Barat

Pengabdian UMY
| Jum'at, 02 Juni 2023, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement