Optimalkan Tangkapan Ikan, Peneliti UMY Kembangkan Mata Kail Pancing
Advertisement
Optimalkan Tangkapan Ikan, Peneliti UMY Kembangkan Mata Kail Pancing
JOGJA—Peneliti Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengembangkan Inovasi berupa mata kail pancing yang dirancang menyerupai huruf “I” dan memiliki sensor mekanik, serta sistem penjerat ikan secara otomatis.
Advertisement
Memancing ikan merupakan suatu aktifitas yang menyenangkan bagi orang-orang yang hobi memancing maupun orang-orang yang sekadar ingin memancing ikan, terlebih lagi apabila hasil pancingannya mendapat banyak ikan. Untuk itu, penggunaan alat pancing terutama mata kail pancing yang baik dan berkualitas merupakan salah satu kunci keberhasilan aktifitas memancing ikan. Mata kail pancing berfungsi sebagai alat pengait mulut ikan pada saat ikan memakan umpan.
Salah satu indikator yang baik dalam merancang sebuah mata kail pancing adalah kemampuan untuk bisa menjerat ikan lebih optimal. Pada alat pancing tradisional, bentuk mata kail mayoritas menyerupai huruf "J", dimana bentuk tersebut memungkinkan ujung mata kail yang tidak tertutup umpan secara sempurna. Hal tersebut yang mengakibatkan kurang optimal dalam menarik perhatian ikan untuk memakan umpan.
Nur Hayati, S.ST., M.T., peneliti sekaligus dosen di Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta bersama Ivan Adhi Prabawa, S.T. mengembangkan mata kail pancing menyerupai huruf “I” dan memiliki sistem penjerat mulut ikan otomatis. Mata kail pancing tersebut yang memiliki kemampuan tangkapan ikan lebih optimal dibandingkan model kail pancing yang menyerupai huruf “J”.
Mata kail pancing dengan nomor paten P00201702602 yang terdaftar di DJKI ini berupa selongsong dengan bentuk menyerupai huruf “I”. bentuk tersebut berfungsi untuk memanipulasi mata kail yang tertutup umpan secara menyeluruh, sehingga mata kail tidak terlihat oleh ikan. Mata kail pancing yang dibuat oleh Nur Hayati dan tim ini dilengkapi juga dengan sistem penjerat mulut ikan. Sistem penjerat tersebut akan terbuka secara otomatis ketika ikan memakan umpan yang dikaitkan pada mata kail. Saat ikan memakan umpan, maka posisi mulut ikan akan menekan sensor mekanik.
Tekanan mulut ikan pada sensor mata kail akan menghasilkan gaya tekan pada pegas pada desain pancing yang diusulkan. Sensor mekanik merupakan pematik yang ketika mendapatkan tekanan akan memicu pegas untuk mendoronq tuas maju ke arah ujung mata kail. Ketika tuas terdorong ke depan, maka sistem penjerat akan terbuka secara otomatis dan mencengkram mulut ikan, sehingga ikan tidak mempunyai kesempatan untuk melepaskan diri.
Satu sisi pada tuas pendorong terhubung dengan sistem pegas di bagian dalam selongsong. Sisi tuas pendorong yang Iainnya terhubung dengan bagian tengah sistem penjerat. Sistem penjerat di desain memiliki 3 buah cabang yang masing-masing terpisah sebesar 180 derajat. Setiap cabang sistem penjerat berbentuk menyerupai busur dengan salah satu ujungnya bebas ke udara, dimana pada saat bekerja maka ujung yang bebas ini akan mencengkram mulut ikan. Sementara ketiga ujung sistem penjerat lainnya disatukan dengan 5 engsel sebagai poros tuas agar sistem penjerat bisa membuka dan menutup.
Bagian paling ujung berlawan dengan tempat pengikat benang dari mata kail pancing yang diusulkan terdapat pengait kecil penahan umpan. Sistem penjerat yang terbuka secara otomatis ini akan mencengkram mulut ikan yang menyebabkan ikan sulit melepaskan diri dan hasil tangkapan bisa optimal. Adapun ilustrasi dari mata kail pancing sebagai berikut:
Untuk informasi lebih lanjut, bisa hubungi [email protected] atau mengunjungi www.lri.umy.ac.id. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Advertisement
124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
Advertisement
Adakan Pengabdian Masyarakat Tingkatkan Kinerja Organisasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Manggarai Barat
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement