Advertisement
Dosen UMY Kembangkan Rompi Pijat Pelancar ASI

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Erika Loniza, S.T., M.Eng., peneliti Program Studi Teknologi Elektro-Medis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membuat inovasi berupa rompi pijat pelancar ASI yang dapat memperlancar peredaran air susu bagi ibu postpartum.
Air susu ibu (ASI) merupakan asupan utama (ekslusif) bagi bayi baru lahir hingga usia 6 bulan. Namun, beberapa ibu postpartum kesulitan mengeluarkan ASI karena beberapa faktor, di antaranya puting lecet, payudara bengkak, sumbatan saluran payudara, pembengkakan pada payudara serta minimnya rangsangan mekanik saraf dan hormon-horman yang berpengaruh dalam produksi dan pengeluaran ASI.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Produksi dan pengeluaran ASI menjadi dua hal penting dalam upaya untuk memperlancar ASI. Pengeluaran ASI dapat dipengaruhi oleh minimnya rangsangan hormon prolaktin dan hormon oksitosin, sedangkan perubahan fisik dan psikologis dapat mempengaruhi proses laktasi.
Hormon oksitosin akan keluar dengan sendirinya melalui rangsangan ke puting susu melalui isapan mulut bayi atau melalui pijatan pada tulang belakang ibu yang dapat memberikan rasa tenang, nyaman, meningkatkan ambang rasa nyeri dan mencintai bayinya, sehingga hormon oksitosin dapat keluar dan ASI pun cepat keluar. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan melalui pijatan atau rangsangan pada tulang belakang ibu postpartum.
Gambar 1. Erika Loniza, S.T., M.Eng.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Erika Loniza, S.T., M.Eng. yang merupakan dosen sekaligus peneliti di Teknologi Elektro-Medis Program Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengembangkan inovasi berupa rompi pijat pelancar ASI yang dilengkapi dengan dua alat pijat. Rompi ini telah terdaftar paten di DJKI KemenkumHAM RI dengan nomor S00202100569.
Alat pijat pertama merupakan alat pijat payudara yang dipasang pada bagian dalam rompi depan yang memiliki bola-bola pejal yang berfungsi memberikan rangsangan langsung pada payudara. Alat pijat kedua, merupakan alat pijat yang dipasang pada bagian dalam rompi belakang yang berfungsi untuk melakukan rangsangan pada titik oksitoksin.
Alat pijat yang memijat bagian punggung inilah yang menjadi pembeda diantara alat pijat pelancar ASI yang telah diciptakan sebelumnya. Melalui pijatan atau rangsangan pada tulang belakang, neurotransmitter akan merangsang medulla oblongata langsung mengirim pesan ke hypothalamus di hypofise posterior untuk mengeluarkan hormon oksitosin yang juga akan dibantu oleh hisapan bayi, sehingga menyebabkan payudara mengeluarkan air susunya. Rompi pijat pelancar ASI ini juga dilengkapi dengan sistem digital yang berguna sebagai alat informasi.
Gambar 2. Rompi Pijat Pelancar ASI
Erika Loniza menyebut tujuan inovasi ini adalah untuk mengatasi persoalan pada ketidaklancaran ibu postpartum dalam menyusui bayi, sehingga perlu diciptakan dan dikembangkannya suatu alat yang dapat membantu ibu menyusui dalam memperlancar peredaran ASI pada bayi. Diharapkan inovasi ini dapat bermanfaat bagi ibu menyusui yang mempunyai permasalahan ketidaklancaran ASI-nya untuk si kecil.
Untuk informasi lebih lanjut, bisa hubungi [email protected] atau mengunjungi www.lri.umy.ac.id. (ADV)
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Kokoh sebagai Market Leader ESG, Kredit Berkelanjutan BRI Capai Rp694,9 Triliun
- 202 Makam di Sawit Boyolali Tergusur Tol, Para Ahli Waris Terima UGR Rp1 Miliar
- Mengejutkan! Brad Binder Menangi Sprint MotoGP Argentina dari Grid 15
- Ukraina Potong Bonus Perang, Militer Terancam Alami Pengunduran Diri Tentara
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement